All Eyes on Rafah
29 May 2024
Sejak serangan udara yang terjadi pada 26 Mei 2024, Rafah, kota di selatan Jalur Gaza, telah menjadi pusat perhatian dunia internasional. Serangan ini menewaskan puluhan warga sipil dan melukai ribuan lainnya, menyebabkan krisis kemanusiaan yang mendalam. Lebih dari 80.000 orang terpaksa mengungsi, membawa apa yang bisa mereka bawa dalam kondisi yang sangat tidak memadai.
Rafah menjadi fokus utama karena selain mengalami pengeboman intensif oleh Israel, kota ini juga mengalami krisis kemanusiaan dengan lebih dari 80.000 orang terpaksa mengungsi akibat serangan dan perintah evakuasi Israel. Kondisi di sana sangat memprihatinkan, dengan kekurangan makanan dan bahan bakar yang kritis. Upaya internasional, termasuk oleh PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan, terus dilakukan untuk membuka jalur bantuan yang terhambat oleh konflik yang sedang berlangsung.
Situasi di Rafah mencerminkan krisis kemanusiaan yang lebih luas di Gaza, dengan banyaknya penduduk yang mengalami kekurangan dasar dan terpaksa hidup dalam kondisi yang sangat sulit. Meskipun ada upaya untuk menyediakan bantuan, kondisi yang tidak menentu dan serangan yang terus berlanjut membuat situasi semakin buruk setiap harinya.
Situasi di Rafah adalah panggilan mendesak untuk aksi kemanusiaan. Setiap kontribusi, besar atau kecil, dapat membuat perbedaan nyata bagi mereka yang berada di garis depan krisis ini. Mari kita bersama-sama menunjukkan bahwa dunia peduli dan tidak akan membiarkan penderitaan mereka berlalu tanpa bantuan. #AllEyesOnRafah